Selasa, 20 Oktober 2020

BAB 9 Dasar Pementasan Teater Modern

 BAB 9

DASAR PEMERANAN TEATER MODERN

 

A. Teater Modern Nusantara

Secara epistemologis, teater berasal dari bahasa Yunani, ‘theatreon‘ (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya adalah tempat atau gedung pertunjukan. Sehingga, pengertian teater secara luas adalah segala hal yang dipertunjukan di depan orang banyak.

Teater modern dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk pertunjukan yang dipengaruhi oleh teater barat. Baik dalam bentuk penampilannya maupun manajemennya. Sangat berbeda dari teater tradisional, teater modern tidak terpaku terhadap adat istiadat setempat.

1. Ciri-Ciri Teater Modern

ü  Pertunjukan ditempat khusus

ü  Berfungsi sebagai hiburan

ü  Penonton harus membayar

ü  Idiom/Ungkapan menggunakan ungkapan modern

ü  Unsur cerita berkaitan dengan peristiwa sezaman

ü  Adanya pegangan cerita tertulis

ü  Bahasa yang digunakan bahasa melayu pasar/Indonesia

2. Peran Teater Modern

ü  Sebagai media pengembangan potensi dan kreativitas

ü  Media ekspresi

ü  Media komunikasi

3. Macam-Macam Teater Modern


ü  Film

ü  Sinetron

ü  Pesan niaga

ü  Tragedi (duka cerita)

ü  Komedi

ü  Tragikomedi

ü  Melodrama

ü  Opera

ü  Pantonim

ü  Sendratari

ü  Tablo


B. Dasar Pemeranan Teater Modern

1. Olah tubuh

Merupakan ketrampilan tubuh, yakni penguasaan bagian-bagian tubuh kita yang dapat digerakkan dan dikontrol. Adapun tujuan olah tubuh untuk dapat menguasai secara sadar bagian-bagian bagian tubuh yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan seorang pemain dan menggambarkan sosok tokoh yang akan dimainkan agar pemain dapat menguasai segala gerak yang diinginkan. Karena tubuh adalah alat utama bagi seorang pemain untuk dapat mewujudkan tokoh yang akan diperankan. Beberapa teknik olah tubuh yaitu : gerak anggota tubuh, mimik (ekspresi wajah), dan sikap.

2. Olah suara/vokal

Latihan ini bertujuan agar dalam mengucapkan dialog-dialog di dalam suatu pementasan suaranya terdapat terdengar jelas. Manfaat dalam kehidupan sehari-hari siswa akan mudah berbicara dengan lancar, tidak tersendat-sendat.

Adapun dasar-dasar latihan olah suara : pernafasan, latihan membuka mulut / laring, latihan teknik menyampaikan, latihan artikulasi dan diksi, latihan irama, latihan imajinasi vokal.

3. Olah rasa

Pelatihan olah rasa ditunjukkan pada penguasaan diri sendiri yang berhubungan dengan penguasaan intelektualitasnya. Pelatihan dimulai dari penguasaan pancaindranya, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan konsentrasi, imajinasii, dan ingatan emosi. Pelatihan olah rasa berfungsi untuk pelatihan ekspresi diri ketika memainkan peran dalam sebuah pementasan.

0 komentar:

Posting Komentar

BAB 8 RANCANGAN PEMENTASAN

  BAB 8 RANCANGAN PEMENTASAN   Perencanaan dan dan perancangan sebelum melakukan pementasan teater sangatlah penting, guna mendapatkan hasil...